Saturday, November 1, 2014

Aesthetic - Poetic Translation

AESTHETIC-POETIC TRANSLATION
Aesthetic-poetic translation: it refers to translation in which the translator takes into account the affect, emotion, and feeling of an original version, the aesthetic form used by the original author, as well as any information in the message. Example: the translation of sonnet, rhyme, heroic couplet, dramatic dialogue, and novel.
This is the example of aesthetic-poetic translation:
A Never Die Hero

A teacher is a hero
Without a strings attached
They are candles in the dark
We could have an open mind because the strands of a teacher
Our souls can be wide because the advice of a teacher
They are heroes in a world
They are simple and promising calmness
Always be water in the desert
Always be a light in the middle of the night
We all need you
We will not be able to change the world without you
Our kids are poisoned without you
The teacher is a guide
They are a symbol of resurrection
They are a basic for education
Teachers are heroes


Pahlawan yang tidak pernah mati

Seorang guru adalah pahlawan
Tanpa sebuah pamrih
Mereka adalah lilin di tengah kegelapan
Pikiran kita bisa terbuka karena untaian ilmu seorang guru
Jiwa kita bisa luas karena nasihat seorang guru
Mereka adalah pahlawan di sebuah dunia
Pribadi nan sederhana yang menjanjikan keteduhan
Selalu menjadi air di tengah padang pasir
Selalu menjadi terang di tengah malam
Kami semua membutuhkan kalian
Kami tidak akan bisa mengubah dunia tanpa kalian
Anak-anak kami akan teracuni tanpa kalian
Guru adalah seorang pemandu
Guru adalah sebuah simbol kebangkitan
Guru adalah dasar bagi sebuah pendidikan manapun
Guru adalah pahlawan


The translator uses some techniques, such as: literal translation, establish equivalent, and compensation on that poem)


A Deep Meaning of Friendship

Friendship is like the two rings that have different shapes
But can be combined with a very strong sense
Friendship is just a word
But it has a deep meaning
We’ll feel it when actually find
A continued friend in a life
Friendship has always been an oasis when we experience sadness
Friendship is always a joy to be complementary
A day without friends is very strange
Months without friends are very painful
True friends will always be missed
Talks will continue to be memorable
Easy to get a rich friend
But hard getting a forever friend
Because a true friend is not for a reason

Makna yang dalam tentang persahabatan
Persahabatan adalah seperti dua cincin yang memiliki bentuk yang berbeda
Tapi dapat dikombinasikan dengan rasa yang sangat kuat
Persahabatan adalah hanya sebuah kata
Tetapi memiliki makna yang dalam
Kita akan merasakannya saat benar-benar menemukan
Seorang sahabat yang terus ada dalam kehidupan
Persahabatan selalu menjadi oasis ketika kita mengalami kesedihan
Persahabatan melengkapi sebuah kegembiraan
Sebuah hari tanpa sahabat sangat aneh
Berbulan-bulan tanpa sahabat yang sangat menyakitkan
Teman sejati akan selalu dirindukan
Pembicaraan akan terus menjadi kenangan
Mudah untuk mendapatkan teman kaya
Tapi sulit mendapatkan teman sejati
Karena teman sejati datang bukan karena suatu alasan


(The translator uses literal translation, compensaton, and establish equivalent techniques in that poem).

Monday, October 13, 2014

PRAGMATIC AND ETHNOGRAPHIC TRANSLATION

PRAGMATIC TRANSLATION
Based on the purposes of translation, Brislin in Choliludin (2007: 26-30) categorizes translation into four types, namely:
Pragmatic translation: it refers to the translation of a message with an interest in accuracy of the information that was meant to be conveyed in the SL form and it is not conveyed with other aspects of the original language version.
EXAMPLE:


The pictures above are the example of a magic com manual. The translation is easy to understand and give a clear explanation about how to clean, how to use the magic com, and also the jar warmer function. The translator delivers the meaning of a sentence have appropriated with the message of that kind of text. The uses of Indonesian words has a close meaning with the English word. The translator uses some techniques in that manual text, such as: literal translation, borrowing, and compensation.
 


ETHNOGRAPHIC TRANSLATION
Ethnographic translation: its purpose is to explicate the cultural context of the SL and TL versions. Translators have to be sensitive to the way words are used and must know how the word fits into cultures. Example: the use of the word ‘yes’ versus ‘yeah’ in America.

TYPES OF TRANSLATION

TYPES OF TRANSLATION

According to Larson (1984: 15)
Translation is classified into two main types, namely form-based translation and meaning-based translation.
Forms-based translation attempts to follow the form of the source language (SL) and it is known as literal translation.
Meaning-based translation makes every effort to communicate the meaning of the SL text in the natural forms of the receptor language. Such translation is called idiomatic translation.

Menurut Larson (1984: 15)
Terjemahan diklasifikasikan menjadi 2 jenis utama, yaitu terjemahan berdasarkan bentuk dan terjemahan berdasarkan makna.
Terjemahan berdasarkan bentuk berupaya untuk mengikuti bentuk bahasa sumber dan ini dikenal sebagai terjemahan harfiah.
Terjemahan berdasarkan makna berusaha untuk mengomunikasikan makna teks bahasa sumber dalam bentuk yang alamiah dari bahasa sasaran. Terjemahan jenis ini disebut terjemahan idiomatik.

According to Catford (1978: 21)
Based on the extent, the types of translation are:
Full translation, it is a type of translation in which the entire SL text is reproduced by the TL text materials.
Partial translation, there are only some parts of the SL text to be translated into the TL text.

Menurut Catford (1978: 21)
            Berdasarkan perluasannya, jenis terjemahan antara lain:
Terjemahan utuh, terjemahan ini merupakan jenis terjemahan yang keseluruhan teks bahasa sumbernya diterjemahkan ulang dengan informasi teks bahasa sasaran.
Terjemahan sebagian, hanya beberapa bagian dari teks bahasa sumber yang diterjemahkan ke dalam teks bahasa sasaran.

In terms of level, the types of translation are:
Total translation, the TL material replaces all levels of the SL text.
Restricted translation, it is the replacement of SL textual material with equivalent TL material at only one level; whether at the phonological level, graphological level, or at the level of grammar and lexis.

Dalam hal tingkatannya, jenis terjemahan antara lain:
Terjemahan total, informasi bahasa sasaran menggantikan semua bagian teks bahasa sumber.
Terjemahan terbatas, adalah penggantian informasi tekstual bahasa sumber dengan informasi bahasa sasaran yang sepadan hanya pada 1 tingkat, baik pada  tingkat phonological, tingkat graphological, ataupun pada tingkat tata bahasa dan lexis.


In terms of rank, translation is divided into:
Rank-bound translation, it means that the selection of TL text equivalent is limited at only one rank, such as word-for-word equivalence, morpheme-for-morpheme equivalence, etc.
 Unbounded translation, it can move freely up and down the rank-scale.

             Dalam hal kedudukannya, terjemahan dibagi menjadi:
Rank-bound translation, adalah pemilihan teks bahasa sasaran yang sama yang terbatas hanya pada 1 kedudukan, seperti sebagai kesamaan kata per kata, kesamaan morfem per morfem, dll.
Unbounded translation, terjemahan yang tingkatannya dapat diterjemahkan dengan bebas.

According to Brislin in Choliludin (2007: 26-30)
            Based on the purposes of translation:
Pragmatic translation: it refers to the translation of a message with an interest in accuracy of the information that was meant to be conveyed in the SL form and it is not conveyed with other aspects of the original language version. Example: the translation of the information about repairing a machine.

Menurut Brislin pada Choliludin (2007: 26-30)
Berdasarkan tujuan terjemahan:
Pragmatic translation: merujuk pada penerjemahan sebuah pesan dengan memperhatikan ketepatan informasi yang berarti dipindahkan pada bentuk bahasa sumber dan tidak dipindahkan dengan aspek lain dari versi bahasa asli. Contoh: terjemahan informasi tentang memperbaiki mesin.

Aesthetic-poetic translation: it refers to translation in which the translator takes into account the affect, emotion, and feeling of an original version, the aesthetic form used by the original author, as well as any information in the message. Example: the translation of sonnet, rhyme, heroic couplet, dramatic dialogue, and novel.

Aesthetic-poetic translation: merujuk pada terjemahan yang penerjemahnya ikut terpengaruh, emosi, dan perasaan dari versi asli, bentuk estetiknya digunakan oleh penulis asli, sebaik informasi apapun pada pesannya. Contoh: terjemahan soneta, sajak, bait-bait heroik, dialog dramatik, dan novel.

Ethnographic translation: its purpose is to explicate the cultural context of the SL and TL versions. Translators have to be sensitive to the way words are used and must know how the word fits into cultures. Example: the use of the word ‘yes’ versus ‘yeah’ in America.

Ethnographic translation: tujuannya adalah untuk memperjelas konteks budaya versi bahasa sumber dan bahasa sasaran. Penerjemah harus peka terhadap kata yang digunakan dan harus mengetahui bagaimana suatu kata cocok terhadap suatu budaya. Contoh: penggunaan kata ‘yes’ versus ‘yeah’ di Amerika.

Linguistic translation: is concerned with equivalent meanings of the constituent morphemes of the SL and grammatical form. Example: language in a computer program and translation machine.

Linguistic translation: dilibatkan oleh komponen-komponen makna morfem yang sepadan dari bahasa sumber dan bentuk tata bahasa. Contoh: bahasa pada sebuah program komputer dan mesin penerjemah.

According to Jacobson in Leonardi (2000)
1) Intralingual translation (monolingual translation), 2) interlingual translation (bilingual or multilingual translation), and 3) intersemiotic translation (verbal sign into non-verbal sign).
Intralingual translation refers to a translation in which verbal signs are interpreted by means of other signs of the same language. It happens within the same language (monolingual)

Menurut Jacobson dalam Leonardi (2000)
1) Intralingual translation (monolingual translation), 2) interlingual translation (bilingual atau multilingual translation), dan 3) intersemiotic translation (tanda verbal ke dalam tanda non-verbal).
Intralingual translation merujuk pada suatu terjemahan yang tanda verbalnya diinterpretasikan dengan arti tanda lain dari bahasa yang sama. Ini terjadi dalam bahasa yang sama (monolingual).

Interlingual translation is the one which refers to different languages whether it is bilingual or multilingual.
Intersemiotic translation refers to an interpretation of verbal signs by means of other signs of non-verbal sign systems

Interlingual translation adalah satu-satunya yang merujuk pada bahasa yang berbeda baik bilingual maupun multilingual.

Intersemiotic translation merujuk pada suatu interpretasi tanda verbal dengan arti tanda lain dari sistem tanda non-verbal.

Wednesday, September 17, 2014

Definitions of translation

NAME : SHELA SILVIANA.A
NIM    : 2201412023
TRANSLATION (401)

Definition 1 (Nida, 1969: 12)
“Translation consists of reproducing in the receptor language the closest natural equivalence of the source language message, first in terms of meaning and secondly in terms of style.”
“Penerjemahan merupakan proses menghasilkan kembali padanan pesan dari bahasa sumber secara alamiah dan lebih dekat ke dalam bahasa penerima, dalam hal makna dan gaya.”

Definition 2 (Catford, 1978: 20)
 “Translation is the replacement of textual material in one language (SL) by equivalent textual material in another language (TL).”
“Penerjemahan adalah penggantian materi tekstual dalam suatu bahasa dengan menyepadankan materi tekstual ke bahasa lain.”

Definition 3 (Larson, 1984: 3)
 “Translation is transferring the meaning of the source language into the receptor language. This is done by going from the form of the first language to the form of a second language by way of semantic structure. It is meaning which is being transferred and must be held constant.”
“Penerjemahan merupakan suatu proses memindahkan makna dari bahasa sumber ke bahasa penerima. Hal ini dilakukan dengan mengganti bentuk bahasa pertama ke bentuk bahasa kedua melaui struktur semantik yang berkaitan dengan arti kata. Bahasa yang sedang dipindahkan harus mempunyai makna dan merupakan kesatuan yang tetap.

Definition 4 (Newmark, 1988: 5)
 “Translation is rendering the meaning of a text into another language in the way that the author intended the text.”
“Penerjemahan merupakan proses menerjemahkan makna suatu teks ke dalam bahasa lain dengan cara penulis.

Definition 5 (Hawkes in Basnett-McGuire ,1991:13)
 “Translation involves the transfer of ‘meaning’ contained in one set of language signs into another set of language through competent use of the dictionary and grammar, the process involves a whole set of extralinguistic criteria also.”
“Penerjemahan melibatkan pemindahan makna dalam satu tanda bahasa ke dalam suatu bahasa lain melalui kemampuan menggunakan kamus dan tata bahasa, juga proses yang melibatkan keseluruhan kriteria ilmu bahasa.”

Definition 6 (Sperber and Wilson in Bell (1991:6)
 “Translation is the replacement of a representation of a text in one language by a representation of an equivalent text in a second language.
“Penerjemahan merupakan proses penggantian dari gambaran suatu teks dalam satu bahasa dengan menggambarkan kesepadanan teks dalam bahasa lain.”

Definition 7 (Toury in James, 2000)
 “Translation is a kind of activity which inevitably involves at least two languages and two cultural traditions.”
“Menerjemahkan merupakan salah satu jenis aktivitas yang melibatkan sekurang-kurangnya 2 bahasa dan 2 tradisi budaya yang tak dapat dipisahkan.”

Definition 8 (Steiner in Choliludin, 2006: 5)
 “Translation can be seen as (co) generation of texts under specific constraints that is relative stability of some situational factors and, therefore, register, and classically, change of language and (context of) culture.”
“Penerjemahan dapat dilihat sebagai hasil dari suatu teks yang relatif seimbang dari beberapa faktor yang dapat berubah dan oleh karena itu, mendaftarkan, dan secara sederhana perubahan suatu bahasa dan konteks sebuah budaya.”